Areen & Noi. Powered by Blogger.
RSS

Tipps für Goethe-Zertifikat B1

Ich bin gerade beschaftigt mit der Vorbereitungen für B1 Prüfung. Eigentlich habe ich nicht viel Zeit, möchte ich aber ein bisschen hier schreiben. ;-)

Ich habe noch ein paar Tage zum Prüfung. Ich hoffe, ich konnte bei der Prüfung sehr gut bestanden. Gott sei Dank habe ich eine sehr nette Deutschlehrerin. Ich finde dass sie sehr intelligent ist. Sie hat keine besondere Tipps zu hier schreiben, aber sie hat mir sehr viele Ideen gegeben zu hier verteilen.

Brauchst du Tipps für B1 Prüfung (TELC oder Goethe) wie ich?
1. Zuerst müssen wir B1 Buch von Hueber fertig gelernt haben.
2. Danach brauchen wir genugen Übungen.
    Es gibt eines gutes Buch: Fits fürs Zertifikat B1, das konnte uns helfen. Wenn möchten wir kostenlossen
Übungen, können wir aus diesen links bekommen. Mit oder ohne Lösungen.
http://bfu.goethe.de/b1_04/lesen.php
http://www.goethe.de/lrn/pro/zd-online/data/LV_frame.htm
http://www.klett-langenscheidt.de/_downloads/lupo/47248_BPN_Testheft3_Modelltest-ZD-B1.pdf
http://www.klett-langenscheidt.de/_downloads/lupo/47237_online_test.pdf
http://www.hueber.de/sixcms/media.php/36/Zertifikat%20Deutsch_Modelltest_Hueber.pdf
http://www.sprachcaffe-duesseldorf.de/_downloads/certificates/telc/pdf/telc-deutsch-b1-zd-uebungstest.pdf
http://cnc.umcs.lublin.pl/storage/telc/niem/telc_deutsch_b1_zd_modelltets_1.pdf
http://www.goethe.de/lhr/pro/daz/dfz/Modellsatz_Jugendintegrationskurs.pdf
http://www.goethe.de/lrn/prf/pro/ZD_Kandidatenbl_UES05.pdf

3. Wie wir aus Modelltest ersehen können, die Prüfung stehen aus Schriftliche (Hören, Lesen und Schreiben) und Mündliche Prüfung (drei Teilen). Wenn wir brauchen noch Übungen beim Brief Shreiben oder Sprechen, gibt es Bücher, die können uns helfen: Einfach Sprechen und Einfach Schreiben A2-B1 von Klett. Da hier können wir nur die Lösungen auf dem Buch bekommen.

http://www2.klett.de/sixcms/media.php/10/A08029-67623001_Einfach_sprechen_Loesungen_EB.pdf
http://www2.klett.de/sixcms/media.php/10/676231_Einfach_schreiben_Loesungen_EB.pdf

Es steht aber doch viele Beispielen Briefen oder vorkommen Gespräch über einen Thema. Wir schaffen vielleicht das schon, oder? :-D

Naja, diese sind alles Tipps von mir. Viel Erfolg!!





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Unregelmäßige Verben

Belajar bahasa Jerman bagi saya adalah sesuatu yang sangat menjengkelkan menggemaskan. Yaah, so far saya merasa cukup terpaksa bersemangat melakukannya. Dan hari ini ada ujian menghafal Unregelmäßige Verben. Ada 120 Verben yang harus dihafalkan. Permasalahannya adalah yang namanya Unregelmäßige Verben ya memang unregelmäßig alias tidak beraturan. Hafalan mati seperti ini betul-betul sesuatu yang making no sense buat saya. Terlebih saya belum familiar dengan banyak kosakata dalam bahasa jerman ;-(.. Soooo boring, langweiliggg..

Dan akhirnya saat ujian pun tiba.. 
Tetapi alhamdulillah semua bisa terlewati dengan baik. Saya mendapatkan nilai 32/32 alias 100! Deutschlehrehrin menuliskan "SUPER!!!" di lembar jawaban saya. Hurrayyy..  :-) :-)

Untuk berbagi rasa bahagia, maka kali ini saya akan membagikan tips kecil untuk menghafal Unregelmäßige Verben. :-D

Meskipun namanya Unregelmäßige Verben, saya tetap 'maksa' mengelompokkan dalam beberapa kelompok Verben berdasarkan pola perubahan dari bentuk kata kerja Präsens ke Präteritum dan Perfekt untuk mempermudah menghafal.
1. Perubahan menjadi a-o
    Misalnya:
    befehlen - befahl- hat befohlen
    beginn - bagann - hat begonnen
    brechen - brach - hat gebrochen

2. Perubahan menjadi a- e
    Misalnya:
    bitten - bat - hat gebeten
    genesen - genas - ist genesen
    geschehen - geschah - ist geschehen

3. Perubahan menjadi te-t
    Misalnya:
    brennen - brannte - hat gebrant
    nennen - nannte - hat genannt
    sollen -  solte - hat gesolt

4. Perubahan -ie
    Misalnya:
    bleiben - blieb- ist geblieben
    laufen - lief- ist  gelaufen
    steigen - stieg - ist gestiegen


3. Perubahan menjadi i/o dan präteritum~perfekt   (~mirip)
    Misalnya:
    beißen - biss- hat gebissen
    greifen - griff - hat gegriffen
    leiden - litt - gelitten

   saugen - sog - hat gesogen
   verlieren - verlor - hat verloren
   wiegen - wog - hat gewogen

6. Perubahan ing-ang atau ang-ung
    Misalnya:
    fangen - fing - hat gefangen
    gehen - ging - ist gegangen
    hangen - hing - hat gehangen

   springen - sprang - hat gesprungen
   singen - sang - hat gesungen
   trinken - trank - hat getrunken

7. Perubahan u-a atau a-u
    Misalnya:
    fahren - fuhr - ist  gefahren
    laden - lud- hat geladen
    finden- fand - hat gefunden
     
     
  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Normalkah Perkembangan Anak Saya?

Suatu hari teman saya bertanya,"Apakah anakku mengalami Speech Delay? Umurnya sudah 11 1/2 bulan tetapi baru bisa mengucapkan satu-dua kata."

Oke, kalau begitu mari kita menjawab dengan tes Denver II. Denver II adalah revisi dari Denver Development Screening Test (DDST) yang merupakan salah satu metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Pada alat skrining ini terdapat 4 sektor perkembangan yang dinilai, yaitu:
1. Personal Sosial (Perilaku sosial)
2. Fine Motor Adaptive (Gerakan motorik halus)
3. Language (Bahasa)
4. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar)

Gambar di bawah adalah contoh penilaian pada lembar skrining Denver II. Pada garis horizontal di bagian atas terdapat skala usia, sedangkan garis vertikal disebelah kiri terdapat empat sektor perkembangan yang akan dinilai. Kali ini yang saya nilai adalah perkembangan sektor bahasa pada seorang anak yang berusia 11 bulan 2 minggu.

Setelah menghitung usia, kita buat garis vertikal dari titik usia ke bawah yang memotong kotak-kotak persegi panjang yang mewakili tugas-tugas perkembangan sesuai usia.




Di area sektor bahasa, pada kotak tugas perkembangan (misalnya meniru bunyi kata-kata, menyebut mama papa spesifik dll), saya menuliskan huruf berwarna biru dan merah P, F dan C.
                                P = passed
                                C = caution
                                F = failed.

Penilaian dengan metode ini sebetulnya tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan waktu lama. Cara menggunakan dan interpretasi hasil pemeriksaan dengan metode Denver II ini, bisa kita pelajari dalam manual Denver II.

Download Manual Denver II 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menu Diet Diabetes

Ini adalah sambungan dari artikel tentang diet diabetes sebelumnya. Saya mencoba menyusun menu diet untuk diabetesi dengan kebutuhan kalori 1700-1750 kcal/hari (3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan).



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puasa dan Hormon Pertumbuhan

Sebenarnya nih, saya sedang menunggu saatnya berbuka puasa alias ngabuburit.. Masih beberapa jam lagi, jadi daripada bengong lebih baik write something. Hmmm.. karena lagi puasa jadi nulisnya tentang puasa saja, hehe..

Esensi puasa memang rekreasi rohani, refresh dan recharge jiwa dan keimanan kita. Akan tetapi, siapa bilang puasa tidak bermanfaat untuk kesehatan? Banyak sekali manfaat puasa yang telah terbukti melalui penelitian-penelitian medis. Nah dalam postingan ini, saya khusus ingin menulis tentang puasa dan hormon pertumbuhan.

Hormon pertumbuhan (somatotropin) atau disebut juga Human Growth Hormone (HGH)  adalah hormon yang disekresikan oleh sel somatotroph dalam kelenjar  pituitary yang terletak di otak. Hormon ini memiliki banyak manfaat bagi  tubuh kita, antara lain menstimulasi reprodukai sel, merangsang sintesis protein, merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak akan menyebabkan pertumbuhannya terhambat/kerdil (kretinisme).



Bagaimana puasa meningkatkan sekresi Growth Hormone?
Pada tahun 1986 telah dilakukan riset yang meneliti sekresi HGH pada saat puasa. Mungkin penelitian inilah yang pertama kali membuktikan bahwa pada saat puasa akan terjadi peningkatan sekresi HGH.. Selanjutnya, seorang peneliti di  Leiden University Medical Center di Netherlands (Madelon Buijs) melaporkan bahwa level HGH akan meningkat secara signifikan dalam 13 jam setelah puasa. Penelitian lain yang dilakukan oleh  Hartman, et al. menunjukkan peningkatan HGH sebesar 500% setelah 24 jam puasa!

                                             http://www.zuniv.net/physiology/book/chapter30.html

Kondisi puasa akan merangsang pembentukan HGH untuk meningkatkan pemecahan cadangan lemak (proses ini disebut lipolisis). Lipolisis akan menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol, yang kemudian akan dimetabolisme untuk menghasilkan energi.

Sekresi HGH berhubungan terbalik dengan sekresi Ghrelin. Ghrelin adalah hormon yang disekresikan oleh lambung dan pankreas yang menstimulasi rasa lapar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada saat puasa, HGH akan memberikan feedback negatif terhadap kadar Ghrelin sehingga rasa lapar dapat ditekan.

Pada awalnya, HGH digunakan untuk terapi gangguan pertumbuhan pada anak, akan tetapi kini penggunaannya semakin meluas pada orang dewasa dan geriatri. Memang setelah usia 25 tahun, sekresi HGH akan turun sehingga akan terjadi kelemahan tulang, penurunan kualitas tidur, peningkatan lemak tubuh, terutama di area perut, kulit tampak tua dan penurunan kekuatan fisik. Dengan pemberian HGH diharapkan dapat membantu memperbaiki tubuh, merangsang pertumbuhan otot baru, tulang dan mengisi sel dengan asam amino serta mengurangi efek penuaan.

HGH memiliki fungsi unik, yaitu bersifat anabolik terhadap pembentukan otot dan bersifat katabolik terhadap pembentukan lemak tubuh. Inilah alasan mengapa HGH juga digunakan dalam perbaikan kebugaran tubuh.

Well, ingin sehat dan awet muda? Happy fasting ya.. ;-)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gembira Menyambut Ramadan di Deutschland

Bulan puasa di Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi, tentu meriah. Kebayang sholat Tarawihnya di masjid-masjid, suasana sahurnya, buka puasanya.. Duhh jadi kepengen pulang..

Tapi masalahnya, kalau harus berpuasa di negeri seperti Jerman, gimana ya? Puasanya panjang pula, 18 jam karena bertepatan dengan musim panas. Hmmmm..

Saya mulai dengan menyambut bulan suci ini bersama anak-anak. Kami menghias rumah dengan tulisan dan hiasan cantik dan lucu. Sambil menggunting, menempel, kami bercerita tentang bulan Ramadan.

Bulan Ramadan itu apa sih? Mengapa orang harus berpuasa? Bulan seribu bulan? Hehehe.. itulah obrolan kami sore tadi.



Wah, udah jadi nih hiasan dinding buatan kami. Cantik bukan? hehe.. Hiasan (banner Ramadan) dan beberapa craft Ramadan untuk anak bisa Anda download di sini.


                                                *********************************************************************************
Doa menyambut bulan Ramadan:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِى رَمَضَانَ
Artinya :
Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan
*********************************************************************************


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anak Mimisan (Epistaxis): Yang harus dilakukan

Melihat mimisan memang sedikit menyeramkan ya, tetapi kita tak perlu panik. 

Jika anak mimisan yang harus dilakukan adalah memposisikan anak duduk/berdiri dengan kepala agak sedikit ke depan dan sedikit menunduk, menekan cuping hidung tepat di bawah tulang rawan hidung (ala of nose) selama 5-10 menit. Bernafas lewat mulut, kepala jangan mendongak karena darah bisa tertelan, menyebabkan tersedak, mual, muntah dan mengganggu pernafasan. 


Kebanyakan kasus epistaxis pada anak tidak serius, tetapi jika peradarahan banyak, sulit berhenti atau berulang, sebaiknya evaluasi ke dokter (ENT, pediatrik). Penyebab mimisan (epistaxis) bisa lokal (iritasi, trauma, udara kering, alergi, benda asing, tumor dll) maupun sistemik (misal kelainan darah, hipertensi, penyakit kardiovaskuler lain, infeksi sistemik dll).




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

A sweetest kindhearted person we met today



Tas ini tertinggal di stasiun kereta dalam perjalanan ke Berlin. Sepanjang jalan anak saya menangis karena sedih. *sigh.. children.. ini karena saya tidak ikut dan mungkin karena ayahnya juga sibuk dengan kopornya sendiri :-(

Tetapi siang tadi, ada orang mengantarkan tas itu ke sekolah, lengkap dengan isinya. Rupanya anak saya menuliskan alamat sekolahnya di bukunya. Vielen Dank, wie nett von Ihnen! Alhamdulillah..(•‿•)

Menuliskan alamat di tas anak, lengkap dengan nomor telepon yang bisa dihubungi memang penting ya. Just in case. ヅ

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Diet diabetes menyiksa? Not at all, it is fun&healthy!

Kunjungan mertua kali ini adalah sesuatu yang sangat istimewa. Ribuan mil telah ditempuh sehingga kami bisa berkumpul merupakan sebuah hadiah yang tak ternilai harganya. Anak-anak sangat senang ditunggui kakek dan neneknya setiap hari di rumah.

Tidak saja membahagiakan, tetapi ini juga membawa berkah tersendiri bagi kami. Ayah mertua saya adalah penderita diabetes, sehingga mengatur makanan adalah sesuatu yang sangat krusial untuk mengontrol gula darah. Karena harus menyediakan menu makanan sehat setiap hari, mau tak mau kami sekeluarga juga 'ikut' diet makanan sehat. ◕‿↼

Siapa bilang diet diabetes itu menyiksa? No, not at all.. It is about controlling, not eliminating. Justru dengan konsumsi makanan sehat tiap hari ditambah olahraga, tubuh rasanya lebih sehat dan segaaaar.. Dan hasilnya, ternyata kami pun ikut merasakan manfaatnya! (ღ˘⌣˘)♥




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Catatan Kecil untuk Kakung

Sebetulnya ini sekedar catatan darurat, gara-gara (adik  ipar saya) kemarin kehabisan buku tentang diet untuk diabetes. Udah muter-muter di beberapa toko buku, tapi  tetap gagal mendapatkannya. Catatan kecil yang dikutip dari berbagai sumber, sebagai perhatian kecil yang mungkin akan berguna. ❤ ツ



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Persalinan Normal vs SC: if become choices

Bulan ini betul-betul istimewa bagi saya, karena dalam waktu berdekatan telah lahir bayi-bayi mungil nan cantik dari keluarga dan teman-teman saya. Wah, senang sekali... ❤ (。◕‿◕。)



Bayi dan anak-anak adalah makhluk yang luar biasa. Mereka bukanlah miniatur manusia dewasa, mereka berada dalam fase yang betul-betul istimewa dan berbeda. Anak-anak telah memberi banyak inspirasi dan mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan saya, bahkan membawa saya sampai di sini. :-)

Saya jadi ingat saat melahirkan anak kedua. Saya dihadapkan pada pilihan Sectio Caesaria (SC) karena proses persalinan kala 1 tidak mengalami kemajuan.  Duh, sedihnya.. :-(

Secara umum, memang tampaknya persalinan dengan cara SC lebih mudah karena kecemasan ibu mungkin lebih kecil dan nyeri akibat kontraksi His yang yang luar biasa menyakitkan juga bisa dihindari. Akan tetapi yang ada di benak saya saat itu, saya ingin melahirkan secara normal.

Karena CTG (cardiotocography) bayi masih baik, saat itu saya mohon dokter kandungan saya untuk memberi  kesempatan bisa melahirkan secara normal. Saya ingin waktu beberapa jam untuk kemudian evaluasi kembali. SC bukan pilihan utama saya, akan tetapi jika memang terpaksa, saya bersedia melahirkan secara SC. Dan, alhamdulillah Tuhan mendengar doa saya. Sesuai harapan, akhirnya pembukaan lengkap dan saya siap melahirkan secara normal. :-)

SC memang biasanya dilakukan atas indikasi medis. SC emergency tentu menjadi pilihan terbaik yang harus diambil untuk alasan keselamatan ibu dan atau bayi. Namun tidak jarang SC dilakukan simply karena ibu menolak persalinan pervaginal atau karena alasan lain selain alasan medis.

Kejadian SC semakin meningkat dari hari ke hari. Di Brazil, lebih dari separuh kelahiran melalui proses SC, dan dengan tercovernya asuransi bisa meningkat hingga 82%! Di Amerika, jumlah SC melebihi sepertiga dari seluruh persalinan. Dan pada tahun 2008, 46% persalinan di Cina juga dengan SC. Di UK mencapai angka 25% - dan karena NHS (National Health Service) menganggap SC sebagai hak seorang ibu, maka angka kejadiannya semakin meningkat lagi. Di Jerman, antara tahun 1991 - 2010, angka SC meningkat dari 15.3% menjadi  31.9 berdasarkan data Federal Statistical Office. Data SKDI 2007 menunjukkan bahwa angka di Indonesia juga mengalami peningkatan. Di rumah sakit pemerintah sekitar 20-25% sedangkan rumah sakit swasta sekitar 30-80% dari total persalinan. Padahal World Health Organization (WHO) dalam WHO guideline telah menganjurkan operasi SC hanya dalam rentang 10–15 persen dari jumlah total kelahiran. Fenomena ini mendorong orang menyebutnya sebagai medicalization of birth

Jika SC bisa menjadi prosedur pilihan, lantas sebetulnya apa keuntungan dan kerugian masing-masing metode persalinan ini? Berikut beberapa keuntungan dan kerugian prosedur persalinan normal (pervaginal) dan SC:

Keuntungan:

Persalinan Pervaginal


Sectio Caesaria
  • Merupakan cara persalinan alami tanpa banyak intervensi medis. Proses persalinan dimulai dari dilatasi servix (leher rahim) hingga kelahiran bayi.
  • Wanita secara aktif berperan dalam proses persalinan dengan mendorong bayi melalui jalan lahir. Hal ini dapat menimbulkan rasa ‘empowerment and accomplishment’ usai persalinan.
  • Lama perawatan yang lebih pendek, sekitar 24-48 jam setelah persalinan.
  • Masa pemulihan yang lebih cepat dan nyeri pasca persalinan yang lebih kecil.
  • Risiko masalah pernapasan pada bayi yang lebih kecil, seperti transient tachypnea of the neonate  atau TTN (cairan dalam paru bayi). TTN bukan kondisi serius dan dapat membaik dalam 2-3 hari perawatan.
  • Kecenderungan TTN berkurang karena tekanan oleh jalan lahir dapat membantu mengurangi kelebihan cairan pada paru bayi. Selain itu persalinan normal merupakan pencetus pengeluaran hormon epinefrin yang membersihkan cairan pada paru. 
  • Risiko lebih kecil untuk terjadinya persistent pulmonary hypertension - kondisi dimana organ bayi kekurangan oksigen akibat aliran darah paru tidak seperti seharusnya.
  • Di masa mendatang, bayi memiliki risiko lebih kecil menderita asma, alergi makanan dan intoleransi laktosa. Ini dihubungkan dengan paparan bakteri menguntungkan pada jalan lahir saat proses persalinan.
  • Kemungkinan proses yang lebih cepat pada persalinan berikutnya.
  • Ibu dapat menyusui bayi lebih cepat dan lebih efektif.
  • Proses bonding ibu dan bayi lebih mudah karena kontak yang lebih cepat pula.
  • Risiko yang lebih rendah terhadap perdarahan maternal, blood clotting dan kerusakan organ dalam.
  • Lebih nyaman untuk ibu karena tanggal persalinan telah direncanakan, stress dan kecemasan ibu lebih kecil. 
  • Dapat menghindari kehamilan postterm karena SC biasanya direncanakan pada usia kehamilan 39-40 mingggu
  • Dibandingkan dengan pervaginal, risiko perdarahan postpartum akibat atonia uteri (kontraksi rahim tidak normal setelah persalinan) lebih rendah.
  • Dibandingkan dengan SC emergency, risiko komplikasi lebih rendah, misalnya injury terhadap organ dalam, laserasi bayi, dan masalah terkait anestesi.
  •  Mengurangi risiko STD (Sexual Transmitted Disease) atau infeksi lain (herpes, HIV, hepatitis dan HPV)
  • Risiko trauma persalinan seperti pembengkakan atau memar lebih kecil.
  • Risiko lebih rendah terhadap injury dasar pelvis, inkontinensia urin (ketidakmampuan untuk menahan kencing). Namun kondisi ini  tidak ada perbedaan bermakna setelah 2-5 tahun pasca persalinan.






















       

       Kerugian:

Persalinan Pervaginal


Sectio Caesaria


  • Ketakutan persalinan dapat menyebabkan kecemasan  pada beberapa wanita.
  • Meskipun jarang, komplikasi perdarahan maternal dapat terjadi.
  • Risiko terjadinya robekan perineum,  bervariasi dari laserasi  ringan hingga derajat 3-4.
  • Risiko bayi mengalami deprivasi oksigen jika persalinan menemui masalah.
  • Kemungkinan trauma fisik pada bayi, seperti bengkak dan memar. Risiko ini meningkat pada assisted vaginal delivery (persalinan dengan bantuan  forcep  atau vacuum extraction).
  • Dapat meningkatkan kecenderungan prolaps organ pelvis.
  • Pada kasus yang jarang, dapat terjadi inversi uteri. Ini merupakan kondisi yang serius dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan kematian pada ibu.
  • Episiotomi dapat menyebabkan rasa nyeri saat intercourse dalam tiga bulan pertama setelah persalinan.
  • Risiko inkontinesia urin lebih besar. Risiko ini meningkat pada  assisted vaginal delivery, persalinan lama dan bayi besar.









  • SC merupakan prosedur pembedahan abdomen mayor yang memiliki risiko bedah dan risiko enestesia.  Efek samping anestesia meliputi sakit kepala, mual, muntah. Anestesia juga dapat mempengaruhi bayi menjadi kurang aktif saat lahir.
  • Lama perawatan di rumah sakit dan periode pemulihan yang lebih panjang. 
  • Risiko  pada ibu yang lebih tinggi terhadap:
    - serangan jantung, hematom pada luka  insisi SC, infeksi endometritis puerperal  (peradangan jaringan di sekeliling rahim akibat bakteri, jendalan darah pada vena, perdarahan  yang memerlukan histerektomi (pengangkatan rahim, terbukanya luka, 
    nyeri pada daerah bekas luka, infeksi pasca persalinan 
  • Risiko cedera  usus atau kandung kencing saat operasi
  • Risiko kehilangan darah lebih besar,  sekitar 2/3 wanita memerlukan transfusi darah.
  • Fungsi usus yang menurun setelah proses SC.
  • Masalah pernapasan pada bayi lebih sering terjadi, seperti TTN dan respiratory distress syndrome.
  • Risiko placenta previa  dan placenta accreta yang lebih besar pada kehamilan selanjutnya .
  • Risiko lebih tinggi terjadinya ruptur uteri (robeknya dinding rahim pada tempat insisi SC).
  • Proses menyusui lebih sulit akibat ibu merasa tidak nyaman setelah operasi dan tidak segera dapat kontak dengan bayinya.
  • Risiko lebih besar terjadinya persistent pulmonary hypertension pada bayi. 
  • Risiko skor Apgar yang lebih rendah (hasil pemeriksaan untuk mengevaluasi kondisi fisik bayi segera setelah lahir).






Selain pros dan cons di atas, saya menelusuri beberapa riset atau penelitian yang berkaitan dengan metode-metode persalinan dan dampaknya, terutama pada bayi dan anak. Berikut ini beberapa di antaranya:

- Sebuah penelitian biomolekuler melaporkan bahwa persalinan pervaginal mendorong terbentuknya protein yang disebut 'mitochondrial uncoupling protein 2 atau UCP2. Menurut penelitian ini, protein UCP2 memiliki peran penting dalam perkembangan sirkuit otak dan perilaku anak bahkan hingga dewasa. UCP2 terlibat dalam metabolisme lemak, yang  merupakan komponen kunci untuk terbentuknya air susu ibu yang selanjutnya bersifat protektif terhadap terjadinya kejang demam pada bayi.

- Penelitian di Iran pada 5000 subjek penelitian anak usia 6-7 tahun melaporkan bahwa hasil penelitian tersebut tidak mendukung adanya hubungan antara SC dan perkembangan kognitif yang lebih baik pada anak. Meskipun sebelumnya, pada kelompok anak yang dilahirkan secara SC memiliki skor tes IQ yang secara signfikan lebih tinggi, akan tetapi setelah di-adjust dengan variabel pendidikan orang tua, usia ibu dan paritas, ternyata tidak ada perbedaan bermakna.

- Penelitian retrospektif kohort yang dilakukan di Cina pada tahun 2011 melaporkan bahwa SC terencana berhubungan dengan meningkatnya risiko IQ kurang dari 110. Penelitian ini dilakukan pada 246 anak usia 5 tahun.

-  Bayi yang dilahirkan melalui SC memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit alergi dan asma. Menurut para ahli hal ini disebabkan karena paparan bakteri di jalan lahir ibu berperan dalam stimulasi sistem imun tubuh.
 
- Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 5320 anak usia 5 tahun  melaporkan bahwa anak yang terekspos anestesia selama proses SC memiliki risiko terjadinya learning disability yang lebih besar dibandingkan dengan anak yang lahir melalui persalinan normal.

- Laporan penelitian terbaru dari UK mengungkapkan bahwa SC berkaitan dengan risiko obesitas pada anak. Peneliti menganalisis data bayi yang lahir di Avon antara tahun1991-1992 dan diikuti hingga usia 15 tahun. Angka overweight dan obesitas sebesar 31% pada usia 3 tahun dan 17% pada usia 7 dan 15 tahun.


"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS. Al Ahqaf:15)



 Sources:
 Ucp2 Induced by Natural Birth Regulates Neuronal Differentiation of the Hippocampus and Related Adult Behavior Julia Simon-Areces, Marcelo O. Dietrich, Gretchen Hermes, Luis Miguel Garcia-Segura, Maria-Angeles Arevalo, Tamas L. Horvath; PLoS ONE 7(8): e42911. doi:10.1371/journal.pone.0042911

Anesthesia for cesarean delivery and learning disabilities in a population-based birth cohort. Sprung J, Flick RP, Wilder RT, Katusic SK, Pike TL, Dingli M, Gleich SJ, Schroeder DR, Barbaresi WJ, Hanson AC, Warner DO. Anesthesiology. 2009 Aug;111(2):302-10. doi: 10.1097/ALN.0b013e3181adf481.


Long‐term effects of delivery mode on children's intelligence development: A pilot study: 11AP1‐6. Wang, D. X.; Yan, T.; Qu, Y.; Chen, Q.; Zhu, S. N. European Journal of Anaesthesiology: June 2011 - Volume 28 - Issue - p 157

The intelligence quotient of school aged children delivered by cesarean section and vaginal delivery. Khadem N, Khadivzadeh T. Iran J Nurs Midwifery Res. 2010 Summer;15(3):135-40.

Thanvagnanam S, Fleming J, Bromley A, et al (2008). A meta-analysis of the association between caesarean section and childhood asthma. Clinical & Experimental Allergy 38(4): 629-633.

van Nimwegen F, Penders J, Stobberingh E, et al (2011). Mode and place of delivery, gastrointestinal microbiota, and their influence on asthma and atopy. Journal of Allergy and Clinical Immunology 128(5):948-955.e3


Flemming K, Woolcott CG, Allen AC, Veugelers PJ, Kuhle S.
The association between caesarean section and childhood obesity revisited: a cohort study. Arch Dis Child. 2013 May 16.

http://consensus.nih.gov/2010/images/vbac/vbac_statement.pdf

http://www.freewebs.com/icanofrichmond/cesareanbookletsummary.pdf

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS