Areen & Noi. Powered by Blogger.
RSS

Check-up Rutin pada Anak


Istilah medical check-up tampaknya lebih populer di kalangan usia dewasa. Akan tetapi bayi dan anak pun sebaiknya dibawa ke dokter tidak hanya saat sakit atau jika punya keluhan. Pemeriksaan rutin pada anak bertujuan untuk evaluasi tumbuh kembang dan deteksi dini gangguan kesehatan sehingga memungkinkan penanganan yang efektif dan secepat mungkin. 


Di Jerman, jadwal pemeriksaan rutin pada anak sudah menjadi program nasional sejak tahun 1971 dan merupakan bagian dari sistem perlindungan kesehatan anak. Biaya pemeriksaan ini hampir seluruhnya dicover oleh asuransi. Bagi yang tinggal di Jerman dan memiliki putra atau putri usia 0-18 tahun, tentu familiar dengan U1, U2, U3 dst. "U" adalah singkatan dari Untersuchungen  yang artinya pemeriksaan.


Setiap anak memiliki buku yang harus selalu dibawa setiap kali kontrol ke dokter. Buku pertama berwarna kuning yang diberikan saat lahir. Dalam buku ini mencakup data pemeriksaan sejak lahir hingga  usia 5 tahun (pemeriksaan U1-U9).  Kemudian buku lanjutannya berwarna hijau untuk anak usia 7 sampai 18 tahun (U10, U11dan J2). Formulir J1 diberikan dalam lembaran terpisah. 

Apa saja yang akan diperiksa pada masing-masing jadwal? 
Di bawah ini adalah deskripsi umum dan fokus pemeriksaan yang akan dilakukan untuk masing-masing termin. 

U1: Pemeriksaan pertama
·        Merupakan pemeriksaan pertama pada saat bayi baru lahir.
·        Pemeriksaan APGAR score dalam menit pertama setelah lahir yang meliputi pemeriksaan warna kulit, denyut jantung, respons refleks, tonus otot dan pernapasan
·        Pemeriksaan adanya malformasi, ikterus (kuning) dan tanda prematuritas.
·        Pengukuran berat lahir, panjang badan dan lingkar kepala.
·        Pemberian vitamin K untuk mencegah perdarahan.

U2: Pemeriksaan dasar (usia 3-10 hari)
·        Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan pada bayi yang biasanya dilakukan saat masih di RS.
·        Pemeriksaan meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala hingga kaki.
·        Dokter akan memeriksa adanya tanda defek atau malformasi. Mulai dari pemeriksaan cranium (kepala), fontanela (ubun-ubun), pemeriksaan mata dengan oftalmoskop, pemeriksaan pendengaran atau hearing test, pemeriksaan paru dan jantung, pemeriksaan abdomen, tali pusat, genital, saturasi oksigen,  hip (sendi panggul) dan USG jika perlu, pemeriksaan malformasi tulang belakang.
·        Pemeriksaan refleks, antara lain Galant’s reflex, stepping reflex, Moro reflex/embrace reflex.
·        Pada usia 36 jam dilakukan pengambilan darah dari tumit untuk deteksi dini penyakit metabolik dan endokrin, yaitu hipotiroid, cystic fibrosis, galactosemia dan phenylketonuria.
·        Pada saat pulang, bayi akan diberikan vitamin D dan tablet fluoride untuk  kesehatan tulang dan gigi.

U3: Usia 4-6 minggu
·        Fokus U3 adalah pemeriksaan neurologis.
·        Pertama-tama bayi akan ditimbang, diukur panjang badan dan lingkar kepala untuk menentukan status nutrisi.
·        Pemeriksaan fisik, refleks, kontak mata, respon terhadap suara dan kemampuan mengangkat kepala.
·        Pemeriksaan ophthalmoscopy.
·        Orang tua akan ditanya tentang kebiasaan minum, defekasi dan kecenderungan alergi.
·        Dokter anak akan memberikan informasi tentang nutrisi, ritme tidur dan bangun.
·        Pemeriksaan sendi panggul lebih seksama untuk mendeteksi adanya deformitas kongenital (hyp dysplasia dan USG jikaperlu).  Pada usia ini kelainan ini bisa dengan mudah dikoreksi. 
·        Pengambilan darah untuk cek gangguan metabolik jika belum dilakukan.
·        Saat U3 dokter anak memberikan edukasi vaksin yang pertama atau memberi leaflet vaksinasi rekomendasi STIKO. Vaksin rotavirus direkomendasikan pada usia 6 minggu.

U4: Usia 3-4 bulan
·        Saat ini untuk pertama kalinya dokter bisa melakukan ‘direct social contact‘ dengan bayi melalui seyuman, bicara dan bermain.
·        Pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala.
·        Pemeriksaan fisik, sistem organ, mata, telinga.
·        Pemeriksaan refleks, mptorik, kemampuan meraih benda dan intensitas kontak mata. Respon yang tidak adekuat menunjukkan gangguan otak.
·        Pemeriksaan penglihatan dan pendengaran dan perkembangan bahasa.
·        Pemberian vitamin D dan fluoride untuk mencegah riketsia dan karies.
·        Orang tua diberikan nasehat untuk memberikan  paparan cukup terhadap sinar matahari dan udara segar.
·        Memeriksa kemungkinan malposisi panggul, kekuatan otot dan gerakan.
·        Vaksin tetanus, difteri, pertusis, polio, Haemophilus influenzae type b (Hib), hepatitis B dan pneumococcal.

U5: Usia 6-7 bulan
·        Fokus pemeriksaan adalah koordinasi tangan, perkembangan bahasa dan interaksi sosial.
·        Pemeriksaan motorik dan respon terhadap lingkungan misalnya meraih benda.
·        Pemeriksaan fisik, penglihatan dan pendengaran,.
·        Vaksin tetanus, difteri, pertusis, polio, Haemophilus influenzae type b (Hib), hepatitis B dan pneumococcal yang ketiga.
·        Sekitar dua minggu setelah dosis vaksin ketiga tersebut, anak sudah terlindungi dari 6 penyakit mematikan.
·        Menyelesaikan vaksin rotavirus.

U6: Usia 10-12 bulan
·        Fokus utama adalah pemeriksaan motorik halus dan kontak sosial, pemeriksaan pendengaran, penglihatan dan kecenderungan alergi.
·        Pemeriksaan perkembangan: merangkak, duduk, berjalan, menggenggam.
·        Pemeriksaan perkembangan bahasa, interaksi dan tingkah laku sosial.
·        Pada usia 11 bulan pemberian vaksin hidup yang pertama diberikan, yaitu vaksin Campak, Rubella dan Chickenpox, baik terpisah maupun kombinasi dalam MMR-Chickenpox.
·        Pada usia 11-14 bulan dan 6 bulan setelah vaksin primer terakhir, diberikan vaksin Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Haemophilus influenzae type b (Hib), Hepatitis B dan Pneumococcal yang keempat.
·        Vaksin Meningococcal direkomendasikan untuk diberikan saat ulang tahun yang pertama.

U7: Usia 21-24 bulan
·        Dokter akan memeriksa apakah semua organ sensorik berkembang secara normal. Hal ini penting karena malfungsi pendengaran dan penglihatan akan sangat menghambat perkembangan fisik dan mentalnya. Melalui penanganan awal, kelainan ini dapat dikoreksi.
·        Penilaian perkembangan bahasa, motorik dan tingkah laku sosial.
·        Anak sudah seharusnya sudah bisa berbicara minimal 10 kata dan bisa mengerti sekitar 250 kata
·        Anak sudah bisa melakukan interaksi sosial.
·        Dokter akan memeriksa apakah anak bisa berlari dan bebas dari malformasi kaki dan tulang belakang. Ia juga akan memeriksa perkembangan bahasa, gigi, berat badan dan risiko alergi.
·        Booster pertama Terhadap Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio, Hib dan Hepatitis B sebaiknya sudah diberikan pada usia 11 bulan, namun masih bisa dicatch up pada U7 ini.
·        Vaksin mencegah 10 penyakit mematikan sudah selesai.

U7a: Usia 34-36 bulan
·        Fokus pemeriksaan U7a adalah gangguan penglihatan, gangguan social dan tingkah laku, overweight, gangguan perkembangan bahasa.
·        Jika terdapat gangguan tingkah laku dan bicara diharapkan bisa terdeteksi dalam usia 2-3 tahun.
·        Pemeriksaan urin, penglihatan, pendengaran, gigi, mulut, rahang, kelemahan gerak dan penyakit alergi dan status vaksinasi.

U8: Usia 3,5-4 tahun
·        Pertumbuhan dan perkembangan mental adalah fokus utama U8
·        Pemeriksaan lain meliputi perkembangan motorik halus, konsentrasipersepsi dan pola tidur.
·        Dokter memeriksa semua sistem organ, urin, mengecek lagi pendengaran dan penglihatan, kemampuan bahasa.
·        Tes bicara dan pendengaran, penglihatan.
·        Pemeriksaan disfungsi tiroid dan ginjal, jantung, infeksi saluran kencing
·        Pola makan
·        Tes perkembangan untuk usia 4 tahun, adalah berdiri satu kaki selama 3-4 detik, melompat dengan dua kaki minimal 20-30 cm, menggambar lingkaran, menggambar 3 komponen orang, menggunting.
·        Dapat mengerti kata sifat dan preposisi, dapat bercerita, tertawa, bercanda.
·        Anak sudah tidak takut dengan orang asing.

U9: 60-64 bulan
·        Dokter memeriksa kelainan perkembangan, kerusakan gigi, perilaku sosial, koordinasi fisik dan perkembangan mental, apakah anak sudah siap sekolah dan pemeriksaan status vaksinasi.
·        Fokus utama adalah persiapan sekolah. Sehingga dokter harus mengenali gangguan persepsi, ketrampilan motorik dan merekomendasikan pada orang tua terhadap terapi yang sesuai.
·        Pemeriksaan kemampuan sosial dan bahasa sangat penting pada U9.
·        Booster Vaksin Tetanus, Difteri Dan Pertusis yang belum lengkap dilengkapi.
·        Vaksin MMR, Chickenpox.
·        Diagnostic milestones meliputi: berdiri satu kaki 8 detik, melompat satu kaki 5x setiap kaki, menggambar kotak, silang, segitiga, menggambar 6 bagian manusia, bercerita secara logis, menulis nama depan, berhitung 1 sampai 10, menghitung jari.

U10: Usia 7-8 tahun
·        Ini merupakan pemeriksaan tambahan pada usia 7-8 tahun untuk m engisi gap antara U9 (usia sekitar 5 tahun) dan J1 (usia 12-14 tahun).
·        Prioritas pemeriksaan pada gangguan perkembangan spesifik (membaca, menulis).
·        Pemeriksaan gangguan perkembangan motoric dan gangguan tingkah laku seerti ADHD.
·        Pastikan asuransi Anda mengcover pemeriksaan tambahan ini.

U11: Usia 9-10 tahun
·        Ini merupakan pemeriksaan tambahan pada usia 9-10 tahun
·        Pemeriksaan fisik,  pendengaran, gangguan social dan tingkah laku, anomaly oral dan maxillofacial.
·        Focus pemeriksaan pada problem sekolah, gangguan sosial dan tingkah laku.
·        Support untuk nutrisi, olah raga, stress dan adiksi media.
·        Pengukuran berat badan, tinggi badan dan tekanan darah.
·        Pastikan asuransi Anda mengcover pemeriksaaan ini.

J1: 12-14 tahun
·        Biasanya mencakup konsultasi tanpa orang tua.
·        Pemeriksaan fisik, berat badan, tinggi badan, tekanan darah,, status pubertas, perkembangan skeletal dan postur.
·        Fokus pada gangguan psikosomatik, kesehatan mental, perilaku hidup sehat (merokok, kontak seksual, alkohol)
·        Diskusi mengenai prestasi sekolah, topik pubertas.
·        Booster Tetanus, Difteri, Pertusis, Polio dan catsch up vaksinasi.
·        Vaksin Hepatitis b, Meningococcal, Chickenpox, Campak, Mumps, Rubella dan Kanker Serviks.
·        Pastikan asuransi Anda mengcover pemeriksaan ini.

J2: 16-17 tahun
·        Pemeriksaan dalam dan orthopedic.
·        Identifikasi gangguan tingkah laku dan social.
·        Pertanyaan tengan seksualitas.
·        Fokus pada pemeriksaan dan penanganan gangguan pubertas dan seksual, gangguan postur, gondok, pencegahan diabetes, gangguan sosial dan tingkah laku dan nasehat meilih karir.
·        Pastikan asuransi mengcover pemeriksaan ini.

                                                                                                                                                               

                                                                                                                                                               

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment