Nyeri luar biasa saat buang air kecil (disuria) dan melihat urin
bercampur darah (hematuria) tentu bukan pengalaman menyenangkan. It
must be something wrong!! Panik? Nggak juga sih..Tapi kalau ada yang pernah
merasakan disuria, ya memang painful. :-(
Langsung deh terasa banget kalau health is the greatest of all
possessions. Baruuu dikasih sakit dikit aja rasanya hidup udah nggak
nyaman banget. Jadi mestinya kalau udah sehat, harus disyukuri dan
dijaga baik-baik jangan sampai sakit. ;-)
Setelah 4 hari menahan sakit akhirnya saya menyerah (spekulasi
banget ya, padahal hematuria disuria punya banyak differential
diagnosis atau kemungkinan penyebabnya. Tapi mau gimana? Alasan saya
karena sok sibuk, repot, banyak urusan, malas. Oww??! Akhirnya karena tidak
tahan lagi sakitnya, kemarin sore saya ke Rumah Sakit. Masuk melalui UGD St. Marien-Hospital, rumah sakit paling
dekat dari rumah.
Langsung cek urin (tentu saja, hehe). Nggak sabar lihat
hasilnya.. Syukurlah nggak pake nunggu lama, hasil cek urin cepet
jadinya. Taraaaaa..
Hasilnya: Blood 4+
Sel darah putih 3+
Protein 1+
Just it? He'eh..Wah, ternyata standart aja, nggak canggih-canggih amat.. Lihat selembar kertas hasil pemeriksaan urin ditulis tangan, nggak computerized. Artinya, pemeriksaannya dipstick aja.
Sambil senyum lihat hasilnya, dokter memberikan resep
antibiotik untukku. Urinary Track Infection? Yup! Jadi ingat kalau di
Indonesia sih antibiotik bebas dibeli di apotek mana aja tanpa resep
dokter. Rasanya lambang likaran hijau dan biru nggak ada bedanya. Kalau
disini tentu nggak bisa begituuu.:-D
Sambil melirik kembali hasil lab urinku, ingat-ingat lagi deh interpretasinya. Kurang lebih seperti ini:
B l o o d
Secara teoritik, tidak boleh ada sel darah merah dalam
urin. Hasil 1+ artinya small atau sedikit darah ditemukan, +2 moderate,
+3 large. Hematuria bisa disebabkan oleh berbagai kondisi,
antara lain: kerusakan glomerular, tumor yang mengerosi saluran
kencing, trauma pada ginjal, batu saluran kencing, infark renal,
nekrosis tubular akut, infeksi saluran kencing atas dan bawah,
nefrotoksin. Tapi jangan lupa, sel darah merah bisa merupakan
kontaminan dari darah menstruasi atau trauma yang disebabkan oleh
kateterisasi. Sedikit sel darah merah memang bisa saja ditemukan pada orang sehat, tapi ya nggak +4 seperti saya dong.
S e l D a r a h P u t i h
Adanya sel darah putih dalam jumlah abnormal dalam urin
disebut Pyuria. Biasanya ditemukan pada infeksi saluran kencing baik
atas maupun bawah serta glomerulonefritis akut. Tapi jangan lupa (lagi,
hehe), sel darah putih dari vagina dan infeksi serviks, meatus uretra
eksterna laki-laki maupun perempuan juga dapat mengkontaminasi urin.
P r o t e i n
Normalnya, hanya sejumlah kecil protein plasma yang tersaring
glomerulus direabsorbsi oleh tubulus renalis. Namun, sedikit protein
plasma dan protein yang disekresikan oleh nefron (Tamm-Horsfall
protein) sah-sah saja ditemukan dalam urin. Asal ekskresinya tidak
melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/100 ml pada tiap spesimen urin. Jika
lebih dari 150 mg/hari disebut proteinuria. Proteinuria > 3.5gm/24
jam adalah kodisi parah dan biasanya dijumpai pada penyakit Nephrotic Syndrome.
Nah, seperti hasil pemeriksaan urin saya tadi, 1+ artinya
total protein yang disekresikan sekitar 200-500 mg/24 jam. 2+ artinya
0.5-1.5 gm/24 jam, 3+ artinya 2-5 gm/24 jam, dan 4+ artinya 7 gm/24
jam atau lebih. Hasil + atau trace positive result, artinya sekitar 10 mg/100 ml atau sekitar 150 mg/24 jam (batas atas normal), yang ini nggak apa-apa dan bisa diabaikan.
By the way, is that enough to diagnose UTI??? Trus langsung
ngasih terapi antibiotik gitu? Menurut saya jelas tidak dong. Apalagi dokter
nggak menggali dan memberikan informasi dengan cukup baik. Emang cukup
tuh liat saya being female langsung jadi the only risk factor? Aww,
yang namanya protes dan mengkritik memang püaling guampang deh ;-D.
Tetapi inilah yang disebut terapi empirik. Saya memang menginginkan
antibiotik dan saya setuju banget kok dengan dokter saya tadi. Nggak perlu berbelit-belit, karena saya pengen segera pulang dan istirahat ;-). Jenis
antibiotiknya pun persis yang saya mau. Dan kenyataannya hari ini
memang saya merasa baikan. Disuria berkurang. Secepat itu? Sugesti?
Hehee, mudah-mudahan everything will be fine, kita evaluasi lagi hari kedua minum obat besok :-)
Further reference?
Ini beberapa artikel random yang baru saja saya baca.
http://www.aafp.org/afp/2005/0315/p1153.html
http://www.ccjm.org/content/75/3/227.full
0 comments:
Post a Comment